Medan, katarakyat.co.id – Pada dini hari tanggal 12 Juli 2025, Relawan Kesehatan Indonesia Provinsi Sumatra Utara menerima laporan dari keluarga pasien bernama Sri Wulan, yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Royal Prima Medan.
Menurut informasi yang disampaikan oleh pihak keluarga, Sri Wulan disarankan untuk pulang dan melanjutkan perawatan secara rawat jalan oleh dokter yang menangani, meskipun kondisi fisiknya dinilai masih sangat lemah.
Menurut Hariyati, kakak kandung dari Sri Wulan, adiknya dalam keadaan tidak mampu menelan makanan maupun minuman, tubuhnya lemas, serta mengalami batuk yang disertai lendir berwarna hitam.
“Kami disuruh pulang oleh suster sekitar pukul 07.00 WIB pagi tadi, tanggal 13 Juli. Tapi adik saya kondisinya masih sangat memprihatinkan. Kami panik dan takut jika dipulangkan dalam keadaan seperti ini,” ujar Hariyati saat melaporkan kondisi tersebut kepada Relawan Kesehatan Indonesia.
Mendapatkan laporan tersebut, Iko Riansyah, Ketua Wilayah Relawan Kesehatan Indonesia Provinsi Sumatra Utara, segera turun langsung ke RS Royal Prima untuk membantu keluarga pasien berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.
“Sekitar pukul 07.00 WIB saya langsung mendatangi kepala perawat di ruangan untuk menanyakan alasan mengapa pasien dipulangkan, padahal kondisi fisiknya sangat tidak memungkinkan. Pasien bahkan sudah terdiagnosis menderita tumor di bagian kerongkongan,” ujar Iko.
Saat dikonfirmasi, salah seorang suster dari RS Royal Prima menyampaikan bahwa keputusan tersebut merupakan anjuran dari dokter yang menangani Sri Wulan.
“Ini sudah anjuran dokter agar pasien melanjutkan perawatan dengan status rawat jalan, supaya penanganan bisa lebih cepat,” jelas suster tersebut.
Menanggapi penjelasan itu, Iko Riansyah mempertanyakan jaminan keselamatan pasien.
“Apakah ada garansi dari dokter bahwa kondisi pasien tidak akan drop setelah dipulangkan?” tegas Iko.
Ia juga meminta agar suster menyampaikan langsung kepada dokter mengenai keberatan pihak keluarga terhadap keputusan rawat jalan tersebut, mengingat kondisi pasien yang masih lemah.
“Kalau memang mau dirujuk ke rumah sakit lain, kenapa tidak langsung dirujuk saja? Kenapa harus menjalani rawat jalan lebih dulu dengan kondisi seperti itu?” tambahnya.
Setelah terjadi diskusi cukup panjang antara Iko dan pihak perawat, akhirnya disepakati bahwa pasien dapat tetap melanjutkan perawatan inap di RS Royal Prima sambil menunggu kepastian rujukan ke RSUP H. Adam Malik.
Karena keterbatasan rumah sakit dalam melakukan rujukan secara langsung, pihak suster juga meminta bantuan dari Rekan Indonesia, salah satu jejaring relawan kesehatan, untuk turut membantu koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar proses rujukan ke rumah sakit Adam Malik dapat segera terlaksana.
Merespons permintaan tersebut, Iko Riansyah segera menghubungi Bapak H. Muhammad Faisal Hasrimy, AP, M.AP., selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara.
“Alhamdulillah, seperti biasa Bapak Kepala Dinas merespons cepat laporan masyarakat yang kami sampaikan. Beliau langsung mengambil langkah untuk membantu proses percepatan rujukan,” terang Iko.
Relawan Kesehatan Indonesia Provinsi Sumatra Utara mengapresiasi respon sigap dari Kepala Dinas Kesehatan dan berharap agar koordinasi lintas pihak dapat terus diperkuat, demi menjamin hak masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak, terutama dalam kondisi gawat darurat seperti yang dialami oleh pasien Sri Wulan. (red)