Medan – Ketua DPC KPNI Kota Medan menyatakan bahwa dialog publik yang digelar hari ini menunjukkan semangat perempuan di Kota Medan yang tergabung dalam KPNI. “Kami berharap KPNI dapat menjawab persoalan kepemimpinan perempuan di Kota Medan agar cita-cita KPNI dapat terwujud”, tegasnya.
Dialog publik ini menghadirkan narasumber seperti Afridha Ginting, SH, mantan Wali Kota Medan Akhyar Nasution, M.Si, dan Dekan FISIP UISU Ridwan Nasution, S.Sos., M.IKom.I. Afridha Ginting, Ketua Pembina Kesatuan Perempuan Nasional Indonesia (KPNI), menyoroti bahwa hingga saat ini, belum ada porsi kepemimpinan perempuan dalam pemerintahan Kota Medan.
Sebagai bakal calon Wali Kota Medan dan pelaku usaha, Afridha Ginting menyampaikan bahwa KPNI akan memperkuat porsi dan posisi kepemimpinan perempuan dalam menghadapi bonus demografi Indonesia. “Perempuan harus menyadari potensi mereka dalam membentuk masa depan yang lebih baik. Kepemimpinan perempuan menuju Indonesia Emas 2045 harus mengutamakan keadaban dan kecerdasan baik sosial, emosional, maupun spiritual”, tegas Afridha.
Mantan Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, M.Si, menyampaikan bahwa proses pemilihan pemimpin yang strategis masih menghadapi banyak kendala, termasuk dalam tahap pencalonan kepala daerah yang ditentukan oleh pimpinan partai politik. “Pentingnya etika dan moral dalam berpolitik harus dijaga, dan kita harus menolak politik uang. Harapan kita adalah memiliki pemimpin yang mampu membangun Kota Medan ke arah yang lebih baik”, ujarnya.
Dekan FISIP UISU, Ridwan Nasution, menjelaskan secara umum tentang politik dan pentingnya berbangsa dan bernegara, serta mengingatkan mahasiswa agar tidak terjebak dalam politik praktis. “Kita perlu memperhatikan sosok calon yang memiliki kemampuan dan wawasan luas serta memahami masyarakat Kota Medan”, katanya.
Ketua Presidium KPNI, Wina Arafah, dalam sambutannya menyatakan bahwa dialog publik ini akan menjadi tonggak bersejarah bagi perempuan muda dalam memperkuat peran-peran kepemimpinan perempuan di Sumatera Utara dan Indonesia. “Kami akan senantiasa menjadi lembaga yang berpihak pada pembasisan dan penguatan kepemimpinan perempuan di tengah masyarakat”, tutupnya.